Kita adalah orang-orang
yang hidup dalam dunia yang berubah sangat cepat. Perubahan tersebut semakin
lama semakin kompleks dan menimbulkan berbagai macam masalah. Masalah tersebut
muncul dari berbagai macam ukuran dan bentuk, dari yang kecil dan sederhana
hingga yang besar dan kompleks atau sebaliknya. Hal itu menuntut kita sebagai
manusia untuk memiliki kemampuan menyelesaikan masalah atau kemampuan problem
solving dengan baik dan bijaksana.
Siapa yang tidak suka
makan cokelat? mungkin beberapa diantara kita ada yang tidak suka makan
cokelat. Tetapi pasti banyak juga yang sangat suka makan coklat karena rasanya
yang enak dilidah. Tetapi apakah anda tahu bahwa
cokelat itu dapat mempengaruhi kemampuan problem solving seseorang?
Sebelum saya membahasnya saya akan menjelaskan apa itu definisi cokelat dan
problem solving.
v COKELAT
Cokelat adalah hasil
makanan dan minuman yang berasal dari biji kakao. Makanan dan minuman tersebut
identik dengan rasa yang manis dan memberikan kesan rileks setelah memakannya.
Cokelat juga memiliki manfaat bagi tubuh, yaitu mampu menurunkan kadar
kolesterol, sebagai korektor kerja kimiawi dalam tubuh, antioxidan, dan
mampu menenangkan serta memperbaiki suasana hati.
v
PROBLEM SOLVING
Problem solving
adalah sebuah kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dengan tujuan
menghasilkan alternatif tindakan yang tepat bagi penyelesaian masalah tersebut.
Sekarang kita sudah
paham tentang definisi cokelat dan problem solving. Lalu apakah benar
coklat dapat mempengaruhi problem solving seseorang ? ya, coklat memang
mempunyai pengaruh terhadap kemampuan problem Solving seseorang. Hal
ini Saya buktikan melalui sebuah penelitian yang dibantu oleh sembilan teman
yang lain. Saya meneliti 20 mahasiswa Program Studi Teknik Geodesi Fakultas
Teknik angkatan 2010 Universitas Diponegoro. Mahasiswa tersebut dibagi dalam
dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (tidak diberi cokelat) dan kelompok
eksperimen (diberi cokelat). Setelah memakan coklat batang maka kelompok
eksperimen diberi selang waktu 15 menit.
Sehingga cokelat yang baru dikonsumsi itu bisa bereaksi untuk
memunculkan efek ketenangan dalam diri subjek. Setelah selang waktu 15 menit
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi soal yang sama. Waktu yang
diberikan kepada kedua kelompok tersebut juga sama yaitu 90 menit. Setelah itu masing-masing jawaban dari kedua
kelompok diperiksa. Ternyata kelompok
eksperimen, yaitu kelompok yang diberi
cokelat mendapatkan hasil yang lebih baik dari kelompok kontrol atau kelompok
yang tidak diberi cokelat.
Hasil
penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, bahwa coklat mengandung zat dopamine, yaitu zat yang
menghasilkan efek ketenangan. Prinsipnya efek ketenangan yang dihasilkan
oleh zat dopamine tersebut akan mengoptimalkan seseorang didalam
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Oleh karena itu tidak ada salahnya apabila
pemberian cokelat itu dicoba dalam suatu rapat pengurus gereja. Jadi sebelum
rapat dimulai cobalah untuk memberikan cokelat kepada pengurus gereja untuk
dimakan, dan kemudian berikan selang waktu 15 menit supaya cokelat yang baru
dikonsumsi itu benar-benar bisa membuat suasana hati jadi tenang. Maka rapat
pun akan berjalan dengan lancar dan para penguruspun pasti akan lebih bisa
memberikan pendapat-pendapatnya dengan lebih baik lagi. Di samping itu coklat akan berpengaruh dalam
menciptakan semangat dari para anggota yang mengikuti rapat gereja.
INGAT JANGAN SALAH PILIH
COKLAT!!!!!!!..........................
Pilihlah coklat
yang baik yaitu coklat yang dapat
memberikan efek problem solving. Coklat yang baik adalah cokelat yang
mengandung banyak minyak kokoa (cocoa butter) dan atau kokoa padat (cocoa
solid). Coklat semacam itu dihasilkan dari komponen non-lemak pada biji
cokelat yang digiling. Kita dapat mengetahui coklat yang baik berdasarkan dari
warnanya:
a. Cokelat
hitam murni mengandung setidaknya 70% kokoa (padat dan minyak).
b. Cokelat
susu biasanya mengandung sekitar 50% kokoa.
c. Sementara
cokelat putih berkualitas bagus hanya mengandung sekitar 33% kokoa.
Jadi cokelat
berkualitas tinggi adalah cokelat yang mengandung sekitar 70% kokoa. Kandungan
tersebut biasanya terdapat dalam cokelat hitam atau dark chocolate. Coklat tersebut mengandung lebih sedikit gula
dan minyak nabati, juga mengandung lebih
sedikit kalori yang tentunya lebih sehat dan baik untuk dikonsumsi manusia. Akhirnya, selamat mencoba makan coklat sebelum rapat....
By : Rachel Dita Dara Kariza
^_____^
*
Tulisan ini merupakan ringkasan dari karya tulis dari Sdri.Dita Dara Kariza
yang mendapatkan penghargaan sebagai
juara Pertama dalam lomba karya ilmiah yang diselenggarakan oleh fakultas
Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang pada tahun 2012