(1 Kor.1:10-17)
Seorang auditor
mengemukakan pendapatnya tentang sebuah lembaga yang baru saja
diperiksanya. “ Ah, sayang sekali,
lembaga setua ini kok masih seperti ini, belum apa-apa, mestinya sudah jauh
lebih maju”, demikian pendapatnya.
Memang saya melihat lembaga lain yang seusianya sudah berkibar perannya secara
nasional bahkan internasional. Setelah
saya renungkan ternyata lembaga tersebut sering terlibat konflik internal yang
tidak pernah selesai dengan baik. Muncul
klik klik disana-sini, saling
menyerang dan membenarkan diri sendiri. Kemudian muncul barisan luka hati,
mengakibatkan kerjasama susah tercipta. Selain itu energi kreatif yang
seharusnya sangat signifikan dipakai untuk membawa kemajuan, terkuras untuk
menghadapi konflik-konflik yang sia-sia.
Rasul Paulus
memberikan nasehatnya kepada jemaat Korintus yang sedang dilanda perselisihan
yang hebat. Terdapat klik-klik diantara mereka, ada yang
menyebut diri sebagai golongan Paulus, Apolos, Kefas dan Kristus. Mungkin masing-masing golongan tersebut
saling membanggakan dan membenarkan diri, mengorganisir kelompoknya untuk
mencapai kepentingannya sendiri, sehingga timbul banyak konflik diantara jemaat
yang dapat menimbulkan perpecahan. Paulus
mengajak jemaat untuk bersatu, seia sekata dan sehati sepikir (ay.10). Paulus mengajak jemaat untuk tidak fokus
kepada kepentingan golongannya masing-masing, namun justru diarahkan kembali
untuk melihat kepada Kristus saja.
Melayani Kristus dan memajukan pekerjaan pengkabaran Injil.
Tuhan Yesus
sendiri tidak menghendaki perpecahan. Ia
sangat mengharapkan para muridNya hidup dalam persatuan (Yoh.17:11b-23). Karena dalam persatuan disana ada
berkat (Maz.133:1-3). Bahkan Mukjijat Ilahi juga
dicurahkan kedalam komunitas yang menjaga kehidupan yang rukun. Marilah kita
bersama hidup saling merendahkan diri, saling mengasihi, mendukung dan mendoakan agar persatuan
diantara jemaat tercipta, sehingga pekerjaan pekabaran Injil memperoleh
kemajuan yang signifikan.
Oleh Pdt.Iwan
Firman Widiyanto, M.Th.
No comments:
Post a Comment