Memberi Sebagai Disiplin Rohani



(2 Korintus 8:1-15)

      Apa itu Disiplin Rohani ? Merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan secara rutin dan konsisten untuk menyatakan komitmen Cinta, kepercayaan dan ketertundukan kepada Allah. Disiplin rohani ada bermacam-macam misalnya, doa, puasa, ibadah bersama-sama, membaca Firman Tuhan, dan bersikap atau bertindak sesuai dengan Firman Tuhan. 


 Dalam disiplin rohani apabila kita tidak melakukannya kita disebut sebagai orang yang tidak disiplin.  Bila di dunia militer tentara yang melanggar disiplin akan kena sangsi atau hukuman. 
Namun dalam dunia rohani orang yang tidak melakukan disiplin akan mengalami hubungan yang jauh bahkan keterputusan hubungan dengan Tuhan.  Akibatnya orang tersebut tidak bisa merasakan kehadiran, penyertaan, kasih dan tuntunan Tuhan secara utuh.  Maka dirinya akan mengalami kegersangan dan ketersesatan rohani.

         Memberi menjadi salah satu bentuk disiplin rohani yang penting untuk dilakukan.  Saya sangat terkesan dengan orang-orang Makedonia yang menurut saya mereka telah memberi sebagai sebuah disiplin rohani.  Mereka memberi untuk Tuhan dengan mendukung pelayanan orang-orang Kudus. Pemberian yang mereka lakukan tersebut luar biasa.  Paulus memuji bahwa pemberian mereka bahkan melebihi dari yang diharapkan oleh Paulus(ay.5).  Luar biasanya bahwa jemaat makedonia memberi bukan dalam posisi aman dan sejahtera. Paulus melukiskan mereka dalam keadaan pencobaan yang berat dan miskin (ay.2).  Mereka memberi tidak dengan terpaksa bahkan mereka mendesak Paulus untuk diberi kesempatan memberi (ay.4).

         Sebagai disiplin rohani pemberian ditujukan pertama-tama kepafa Allah yang peruntukannya bisa dipergunakan untuk berbagai macam pelayanan(ay.5). Pemberian juga diberikan dengan penuh kerelaan dan sukacita,karena pemberian itu akan diterima oleh Tuhan (ay.15). Pemberian di dasarkan atas cinta dan syukur pada Allah.  Bukan didasarkan supaya dapat untung yang lebih banyak.  Kalau yang terakhir ini adalah motivasi bisnis dan ekonomi. Pemberian kepada Allah justru didasarkan dengan pengertian dan perasaan bahwa Tuhan telah menyertai dan mencukupkan kita. (Ifw)

No comments:

Post a Comment