Anak
mempunyai masa perkembangan yang disebut usia emas/golden age. Usia ini di mulai sejak 0 tahun hingga 5
tahun. Pada tahap ini perkembangan fisik
maupun otaknya sangat cepat. Maka dari
itu orangtua perlu memberikan makanan bergizi dan stimulasi yang baik untuk
mendukung perkembangannya secara sempurna.
Dalam
usia ini anak akan menjadi seorang peniru yang ulung. Apa saja yang dilihat dan didengarnya akan
ditiru menurut kemampuannya. Oleh karena
itu sebagai orangtua perlu memaksimalkan pengajaran pada anak terutama di usia
dini ini. Sebaliknya harus super
hati-hati dalam mengontrol segala informasi atau pergaulan di lingkungan tempat
anak tersebut berinteraksi. Sehingga
dapat meminimalkan pengaruh buruk yang akan ditiru anak-anak.
Chen
adalah anak perempuan saya yang berumur 1 tahun 8 bulan. Suatu pagi ia mengambil buah jambu dari dalam
kulkas. Lalu secara otomatis
mencelupkannya dalam air di bak mandi dengan maksud untuk mencucinya.
Selanjutnya Ia mengelap buah jambu yang basah itu dengan handuk bekas dipakai
mandi. Melihat hal itu saya
mengingatkannya, "Adik, handuk itu kotor karena buat orang mandi, buahnya
di lap pakai tissu ya...." langsung
saya Si Chen masuk kamar menuju tempat tisu yang di tempatkan di meja agak
tinggi. Meskipun agak susah namun Ia
berhasil mencabut satu tissu tersebut dan langsung segera mengelap buah jambu
yang basah tersebut. Di pihak lain kakak
laki-lakinya, Pulung, yang berusia empat tahun melihat adiknya mengambil tisu
dan mengakibatkan tissu itu bergeser tidak rapi. Lalu si Pulung berlari menuju tissu dan
berkata kepada saya, "Pa....Adik ini tidak bertanggungjawab, tissunya
tidak dirapikan lagi". Lalu saya
menjawab," Kak, adik itu belum paham, jadi kalau adik tidak rapi maka
kakak lah yang harus membantu merapikan".
Saya
sempat kaget menyimak peristiwa pagi itu. Saya sadar semua yang dilakukan dan
dikatakan kedua anak tersebut merupakan pengaruh dari lingkungan keluarga kami.
Anak-anak melihat kebiasaan-kebiasaan dan mencermati ajaran-ajaran kami. Meski kadang masih salah memahami. Misalnya handuk mandi kotor untuk mengelap
buah, meski kami tidak mengajarnya demikian namun dalam pengertiannya adalah
handuk untuk mengelap barang basah.
Disinilah selanjutnya kita mendampingi anak-anak dengan pengertian yang
lebih mendalam. Selamat mendidik si
Peniru ulung.(ifw)
No comments:
Post a Comment