Kejadian 29 : 1 – 30
Kutipan ayat – ayat Alkitab ini menggambarkan sebagian
kejadian dalam kehidupan Yakub, Yakni kehidupan saat mudanya. Ada satu ayat yang cukup menarik bagi saya,
yaitu pada ayat yang keduapuluh.
“Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat
Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja,
karena cintanya kepada Rahel.”
Bekerja menggembalakan ternak bukanlah pekerjaan yang
ringan. Selain harus mengerti tentang
ternak, pekerjaan ini juga memerlukan ketahanan fisik yang prima. Bisa dibayangkan bahwa pekerjaan ini pasti
sangat menguras segala daya yang dimiliki oleh Yakub. Rasa bosan juga akan begitu mudah menghampiri
diri seorang penggembala ternak, karena setiap hari bergumul dengan hal – hal
yang nyaris sama, belum lagi resiko saat melindungi kawanan ternak dari ancaman
hewan buas. Namun dalam cerita tersebut
digambarkan bahwa Yakub menganggapnya seperti beberapa hari saja untuk
pekerjaan yang dilakukan selama tujuh tahun. Yupss, semua itu terjadi karena
ada motivasi dibalik ketangguhan Yakub dalam bekerja. Motivasi itu adalah rasa cinta yang besar
terhadap Rahel.
Lalu jika kita ambil refleksinya, dari cerita Alikitab itu
dengan pekerjaan kita yang sekarang, walaupun tidak akan bisa sama situasinya namun pasti ada benang merah yang
dapat kita temukan. Dalam roda kesibukan
pekerjaan kita, kadang kita merasa bosan, seolah – olah dalam kesumpekan
penjara, ya penjara diri kita sendiri, bisa kebosanan, ketidaksukaan, situasi
tertekan dan sebagainya. Semua itu
terjadi karena kita kehilangan fokus pada motivasi bekerja.
Bentuk sederhana untuk sebuah motivasi adalah sebaiknya kita
menemukan motivasi yang besar untuk bekerja, karena dengan motivasi besar fokus
kita akan lebih sulit teralihkan.
Sebagai contoh jika kita bekerja dengan motivasi supaya bisa membeli
baju bagus, kita akan tetap bersemangat bekerja karena kita punya motivasi
untuk bisa membeli baju itu, namun saat pekerjaan terasa berat, atau misalnya
menemui kesulitan, bisa jadi akan ada dalam benak kita, “nggak beli baju tidak
mengapa lah”. Jika sudah demikian hal
yang selanjutnya bisa ditebak, bekerja menjadi kurang bersemangat, malahan bisa
terjebak dalam situasi “nelongso” (pinjam bahasa dulu yachhh).
Kemudian jika contohnya adalah sebaliknya, kita asumsikan
punya motivasi besar dalam bekerja, ehmmm misalnya untuk mencari biaya sekolah
anak kita. Pastinya beban atau tantangan
apapun dalam bekerja akan kita lalui, karena rasa cinta kita yang besar
terhadap anak kita.
Nahh, selanjutnya kita akan melihat ke pekerjaan
lain. Yupps, Pekerjaan di Ladang
Tuhan. Untuk yang satu ini Guysss,
motivasinya sebenarnya sangat besar sekali (bagi yang bisa melihatnya karena
tidak semua orang bisa melihat petapa besar upah pekerjaan yang satu ini) yaitu
keselamatan abadi di dalam kerajaan surga.
Tetapi mengapa tidak semua orang melihat motivasi yang besar ini. Salah satunya karena dunia telah
mengaburkannya. Bisa dengan anggapan
“saya tidak mampu” atau “saya belum sepenuhnya percaya hal itu” atau alasan –
alasan rasional yang lainnya. Segudang
alasan tersedia di sekitar kita untuk menghindari Pelayanan, karena satu hal
tadi kita tidak menemukan atau tidak mampu melihat upah yang ada
dibaliknya. Pasti ini berbeda dengan
Yakub yang memandang betapa eloknya Rahel dalam hatinya. Jadi untuk bekerja dalam bidang apapun dan
dimanapun kita sebaiknya mampu menemukan alasan cinta yang benar, besar, indah,
menggairahkan hidup dan menarik, supaya kita bisa melakukan apapun pekerjaan
kita dengan sukacita. Karena jika
demikian maka beratnya, lamanya dan tantangannya dalam bekerja akan terasa
nyaman. Salam Sukacita (H2)
No comments:
Post a Comment